Selasa, 13 Desember 2016

Pisang Planet Khas Semarang

Pemburu kuliner Semarang pasti sudah tak asing dengan jajanan yang satu ini. Pisang Plenet namanya. Meski tak sepopuler tahu gimbal atau lumpia, jajanan berbahan dasar pisang kapok ini juga salah satu kuliner khas Kota ATLAS yang sekarang makin susah dijumpai.

Sesuai namanya, Pisang Plenet merupakan pisang bakar yang ditekan hingga pipih (diplenet) lalu disajikan dengan tambahan aneka toping. Saat ini penjaja Pisang Plenet hanya bisa Anda temukan di tiga tempat, yakni depan Mal Sri Ratu Pemuda, Jalan Gajah Mada dan Pasar Semawis.

Pisang Plenet Pak Tri yang berada di Jalan Pemuda merupakan salah satu di antara segelintir penjual jajanan tempo dulu ini yang masih bertahan. Jika akhir pekan tiba, Pisang Plenet Tempo Doeloe bisa ditemui di Pasar Semawis kawasan Pecinan Semarang

Meski termasuk dalam jenis jajanan jadul namun pisang plenet milik Pak Tri mencoba berbaur dengan kemajuan zaman. Anda bisa memilih isian maupun toping aneka rasa cokelat, kacang, keju, selai nanas, meses dan tepung gula.

Rozi salah satu pengunjung menuturkan, dirinya baru pertama kali mencoba Pisang Plenet. Ia juga mengaku baru tahu kalau pisang plenet merupakan kuliner khas Semarang uang sudah langka.

“Penasaran aja tadi liat di gerobak tulisannya sejak 1952 berarti udah lama banget. Rasanya manis asin, enaklah,” ungkapnya saat membeli pisang plenet di pasar Semawis beberapa waktu lalu.

Satu porsi pisang plenet dibanderol Rp 10 ribu, berisi lima buah pisang kepok yang diplenet dan ditumpuk jadi satu. Harga yang sangat murah dibandingkan dengan rasa nikmat dari kuliner khas Semarang yang mulai langka tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar